Minggu, 11 September 2011

Teman-Teman A.YANI

Adakah yg masih ingat dengan photo ini??? kpn lg kita bisa kumpul bersama seperti ini??? waktu yg tlah terlewati takkan penah kembali.namun kenangan ini tetap selalu ada dihati kita.

Arsip Kenangan

Kenangan selalu tetap membekas dihati sampai kapan pun itu. Selalu ingatlah bahwa kita semua pernah bersama suka duka kita lewati bersama. ingatlah selalu sahabat kita disini pernah bersama melewati hari-hari bersama. terus berjuangan meraih masa depan yang cerah.

CRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)


A.     Pengertian
                  CKD merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan ireversible, yang menyebabkan kemampuan tubuh gagal untuk mempetahankan metabolisme dan keseimbangan cairan maupun elektrolit, sehingga timbul gejala uremia yaitu retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (Smeltzer, 2001).

B.     Etiologi

Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak nefron ginjal. Sebagian besar merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan bilateral.
·         Infeksi                                                  :  Pielonefritis kronik
·         Penyakit peradangan                            :  Glomerulonefritis
·         Penyakit vaskuler hipertensif               :  Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna
                                                               stenosis arteri renalis
·         Gangguan jaringan penyambung          : SLE,Poli arteritis nodosa,
                                                              Sklerosis sistemik progresif
·          Gangguan. congenital dan herediter   : Penyakit ginjal polikistik
·         Penyakit metabolic                               : DM, Gout, Hiperparatiroidisme,  Amiloidosis
·          Nefropati obstruktif                            : Penyalahgunaan analgetik, nefropati timbale
     
C.     Tanda dan Gejala
1.        Kelainan hemopoesis, dimanifestasikan dengan anemia
a.       Hemolisis sel eritrosit
b.      Ulserasi saluran cerna
c.       Gangguan pembekuan
d.      Masa hidup eritrosit memendek
e.       Bilirubin serum meningkat             
2.       Kelainan saluran cerna
a.       Mual, muntah, anoreksia dan cegukan
b.      Stomatitis uremia
c.       Pankreatitis
3.       Kelainan mata :
a.      Fundus hipertensif
b.      Mata merah
4.       Kelainan Kulit
a.        Gatal/Pruritus
b.      Kering bersisik
c.       Kulit mudah memar
5.       Kelainan selaput serosa
6.       Neuromuskular meliputi: Kejang, kedutan otot, tidak mampu konsentrasi dan perubahan tingkat kesadaran
7.       Kardiovaskuler meliputi: Hipertensi, CHF, Edema Pulmoner & Perikarditis

D.     Patofisiologi
Perjalanan umum KDtadium yaitu :
1.      Stadium I (Penurunan Cadangan Ginjal )
a.       Creatinin serum dan kadar BUN normal
b.      Asimtomatik
c.       Tes bebas kerja ginjal (pemekatan kemih, tes GFR)
2.      Stadium II (Insufisiensi Ginjal)
a.       Kadar BUN meningkat (tergantung pada kadar protein dalam darah)
b.      Kadar kreatinin serum meningkat
c.       Nokturia dan poliuri (karena kegagalan pemekatan)
3.      Stadium III ( gagal ginjal stadium akhir atau uremia)
a.       Kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat
b.      Ginjal tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit
c.       Air kemih atau urin isosmatis dengan plasma dengan BJ 1.010

E.     Pemeriksaan Penunjang
1.        Laboratorium
a.       Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal
Ø  Ureum kreatinin
Ø  Asam urat serum
b.      Identifikasi etiologi gagal ginjal
Ø  Analisis urin rutin
Ø  Mikrobiologi urin
Ø  Kimia darah
Ø  Elektrolit
Ø  Imunodiagnosis
c.       Identifikasi perjalanan penyakit
Ø  Progresifitas penurunan fungsi ginjal
Ø  Hemopoesis
Ø  Elektrolit
Ø  Endokrin
Ø  Pemeriksaan lain (infark miokard)
2.       Diagnostik
a.       Etiologi CRF dan terminal
Ø  Foto polos abdomen
Ø  USG
Ø  Nefrotogram
Ø  Pielografi Retrograde
Ø  Pielografi Antegrade
Ø  Mictuating Cysto Urograpy (MCU)
Ø  CT Scan Abdomen
Ø  MRI
b.      Diagnosis Pemburuk Fungsi Ginjal
Ø  Renogram
Ø  USG 
F.      Penatalaksanaan
1.        Penatalaksanaan Konservatif
a.       Pengaturan diit protein
b.      Pengaturan diit kalium
c.       Pengaturan diit natrium
d.      Pengaturan diit cairan
2.       Terapi Simtomatik
a.      Suplemen alkali
b.      Tranfusi
c.       Obat-obatan lokal dan sistemik
d.      Anti hipertensi
e.       Diuretik
3.       Terapi Pengganti
a.      HD
b.      CAPD
c.       Transplantasi
G.    Komplikasi
1.       Hiperkalemia
2.       Perikarditis
3.       Hipertensi
4.       Anemia
5.       Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatik
H.     Asuhan Keperawatan
1.      Pengkajian
a.       Identitas Pasien
b.       Pemeriksaan Fisik
1)      Keadaan Umum Klien
Ø   Data Subyektif :
-          Badan lemah
-          Cepat lelah
Ø  Data Obyektif :
-          Nampak sakit
-          Pucat keabu-abuan
-          Kadang-kadang disertai udema ekstremitas
-          Napas terengah-engah.
2)      Kepala
Ø   Retinopati
Ø  Conjungtiva anemis
Ø  Sklera ikterik dan kadang-kadang disertai mata memerah
Ø  Rambut rontok
Ø  Muka tampak sembab
Ø  Napas dari mulut bau amoniak
3)      Leher
Ø  JVP meningkat atau tidak
Ø  Pembesaran kelenjar atau tidak
4)      Dada
Ø  Gerakan simetris ka/ki
Ø  Ronchi basah/kering
Ø  Udema paru
5)      Abdomen
Ø  Ketegangan
Ø  Ascites
Ø  Kram perut
Ø  Mual / muntah
6)       Kulit
Ø  Gatal-gatal
Ø  Mudah sekali berdarah
Ø  Kering dan bersisik
Ø  Keringat dingin, lembab
Ø  Perubahan turgor kulit
7)      Ekstremitas
Ø  Kelemahan gerak
Ø  Kram
Ø  Udema
c.       Pemeriksaan Per Sistem
1)      Sistem Kardiovaskuler
Ø  Tachicardi
Ø  Bradikardi
Ø  Disritmia jantung
Ø  Syok
Ø  GJK
2)      Sistem Pernapasan
Ø  Tacipnea
Ø  Rales
Ø  Edema paru
Ø  Pneumonia
3)      Sistem Pencernaan
Ø  Nyeri abdomen
Ø  Mual, muntah
Ø  Diare
4)      Sistem Neurologis
Ø  Kacau mental
Ø  Penurunan tingkat kesadaran
Ø  Kejang
5)      Sistem Psikologis
Ø  Ansietas
Ø  Gangguan konsep diri
Ø  Takut mati
6)      Sisi Pemasangan Kateter
Ø  Kemerahan
Ø  Nyeri
Ø  Bengkak
Ø  Drainase
Ø  Drainase dialisat disekitar kateter
Ø  Perdarahan
7)      Retensi Larutan Dialisa
Ø  Larutan dialisa keruh
Ø  Merah terang
Ø  Warna fekal
Ø  Berbau busuk

2.      Diagnosa Keperawatan
Pada klien dengan Cronic Kidney Disease, diagnosa keperawatan menurut NANDA adalah :
1)      Cemas berhubungan dengan krisis situasi
2)      Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis, mual, muntah, anoreksia, pembatasan diit dan perubahan membran mukossa mulut
3)      Kelebihan volume cairan b.d. gangguan mekanisme regulasi, retensi natrium dan cairan
4)      PK Anemia
5)      PK: Hiperkalemia

Rencana Keperawatan

No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
1.
Cemas b.d krisis situasi



Setelah diberikan   penjelasan
dan perawatan selama ... X 24 jam klien dapat mengontrol cemas dengan kriteria hasil :
-          Klien/keluarga mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas.
-          Mengidentifikasi, mengungkapkan,dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas
-          Vital sign (TD, nadi, respirasi) dalam batas normal
-          Postur tubuh, ekspresi wa-jah, bahasa tubuh, dan tingkat akivitas menunjuk-kan berkurangnya kece-masan.
-          Menunjukkan peningkatan konsentrasi dan akurasi da-lam berpikir

Menurunkan Cemas
·    Gunakan pendekatan dengan konsep atraumatik care
·    Jelaskan semua prosedur dan dengarkan keluhan klien / keluarga
·    Pahami harapan klien / keluarga dalam situasi stres
·    Temani klien / keluarga untuk mem-berikan keamanan  dan  mengurangi takut
·    Bersama tim kesehatan, berikan informasi  mengenai diagnosis, tindakan,  prognosis
·    Anjurkan keluarga untuk menemani pasien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
·    Bantu klien mengenal penyebab kecemasan
·     Dorong klien / keluarga untuk meng-ungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi tentang penyakit
·     Instruksikan klien / keluarga meng-gunakan teknik relaksasi (seperti napas dalam, distraksi dll)

Teknik Calming
·     Pertahankan kontak mata
·     Turunkan stimulus pembuat cemas
·     Tunjukkan penerimaan
·     Jaga ketenangan
·     Tunjukkan kesiapan jika keluarga dan klien memerlukan bantuan
·     Cari orang lain yang dipercaya untuk memberikan support
2
Ketidakseimbangan nutri-si: kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis, mual, muntah, anoreksia, pembatasan diit dan peru-bahan membran mukossa mulut


 Setelah diberikan penjelasan dan perawatan selama ... X 24 jam kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria
hasil :
-          Pemasukan nutrisi yang adekuat
-          Pasien mampu menghabiskan diet yang dihidangkan
-          Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
-          Membran mukosa dan konjungtiva tidak pucat


Terapi gizi
·         Monitor masukan makanan / minuman dan hitung kalori harian secara tepat
·         Kaloborasi ahli gizi
·         Pastikan dapat diet TKTP
·         Monitor mual dan muntah
·         Monitor hasil labioratoriun protein, albumin, globulin, HB


3.
Kelebihan volume cairan b.d. gangguan mekanisme regulasi, retensi natrium dan cairan
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... X 24 jam klien  mengalami keseim-bangan cairan dan elektrolit, dengan kriteria hasil :
-          Bebas dari edema ana-sarka, efusi
Ttanda vital dalam batas normal
Fluit Manajemen
·         Monitor status hidrasi,kelembaban membran mukosa
·         Monitor tanda vital
·         Kaji daerah edema jika ada

Fluit Monitoring
·         Monitor intake/output cairan
·         Monitor serum albumin dan protein total
·         Monitor turgor kulit dan warna

4
PK Anemia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x 24jam klien dapat meminimalkan atau mengatasi komplikasi anemia dengankriteria hasil :

-          Hb > atau sama dengan 10 gr%
-          Konjungtiva tidak anemis
-          Tidak sianosis
·     Pantau tanda dan gejala anemia :
Ø  Pantau hitung sel darah merah, Hematokrit, Hb < 10gr/dl
Ø  Wajah pucat,sklera icteric, konjungtiva anemis
Ø  Kulit dingin, lembab
Ø  Gangguan hemodinamik
·      Kolaborasi dengsn dokter untuk pemberian:
Ø  Terapi intravena
Ø  multivitamin, tranfusi darah dan diet
Ø  Hindari pengambilan spesimen darah yang tidak perlu
5.
PK: Hiperkalemia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... X 24 jam klien dapat meminimalkan atau mengatasi komplikasi hi-perkalemia  dengan kriteria hasil:
-          Kadar kalium klien normal
-          Pola EKG normal
-          Tanda-tanda vital dalam batas normal
·     Pantau  kadar kalium serum  dan informasikan ke dokter jika nilainya melebihi 5,5 meq/l
·     Kaji adanya kelemahan otot, diare, perubahan EKG ( gelombang T memeuncak dan QRS melebar)






                                          DAFTAR PUSTAKA

Bongard, Frederic,S, Sue, darryl. Y, 2003, Current, critical, care diagnosis and treatment, first ed, Paramount Publishing Bussuess and group, Los Angeles

Doenges, Marilynn. E, 2006, Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, alih bahasa I Made Kariasa, EGC, Jakarta

Susan Martin Tucker,et al, 2000, Standar Perawatan Pasien ;Proses Keperawatan, Diagnosis,  dan Evaluasi, alih bahasa Yasmin Asih, Skp dkk, EGC, Jakarta
Smeltzer, Suzanne C, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa dr.H.Y Kuncara dkk, EGC, Jakarta